Samarinda, Sketsa.id – Persaingan antara toko offline dan online semakin ketat di Kota Samarinda. Sejumlah mal di kota tersebut menjadi sepi pengunjung karena masyarakat lebih memilih untuk membeli barang kebutuhannya melalui platform online.
Hal ini juga menjadi perhatian Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, yang mendorong agar pemilik toko offline bisa mencetuskan konsep atau inovasi baru untuk menarik pengunjung.
“Saya sampai hari ini kalau ada keperluan masih berbelanja ke toko-toko offline yang ada di pusat perbelanjaan mal,” kata Deni, Rabu (14/11/2023).
Deni menyarankan setiap produk yang dijual di toko harus ada inovasi, baik dalam bentuk, harga, maupun kualitasnya.
“Contohnya, alat kecantikan ada banyak merk, maka bagi pemilik toko harus memikirkan bagaimana inovasi yang tepat di era sekarang, mereka bisa berinovasi dalam bentuk dan harganya harus selektif dengan produk yang dijual,” ujarnya.
Selain itu, Deni juga ingin para pemilik toko bisa berinovasi dengan menghadirkan platform digital atau menjual melalui online shop, namun dengan catatan tetap perhatikan kualitas dari produk.
“Selama bisa menjaga kualitas dan kesesuaian harga tidak ada salahnya untuk berinovasi dengan turut berjualan online, cuman harus pintar dalam melakukan langkah-langkah untuk menawarkan jualan dengan jelas dan konkrit,” tuturnya.
Deni berharap bahwa dengan inovasi-inovasi tersebut, toko offline di Samarinda bisa bertahan dan bersaing dengan toko online.
(adv)