Kutai Timur, Sketsa.id – Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD 2024 yang digodok pada rapat paripurna ke – 11 menuai sejumlah masukan dan saran. Sejumlah fraksi yang hadir oun memberikan pandangan secara umum,sehingga ke tujuh fraksi sepakat raperda disahkan menjadi peraturan daerah dengan proyeksi anggaran Rp 9,148 triliun.
Asisten II Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Zubair memberikan apresiasi terhadap pandangan umum yang disampaikan ketujuh fraksi tersebut. Dia mengatakan, kenaikan APBD 2024 ini pastinya berasal dari pajak dan retribusi hingga pendapatan asli daerah (PAD).
“Sebenarnya masih banyak sumber-sumber lainnya untuk menaikan APBD. Seperti sektor investasi yang masuk, yakni pabrik semen di Bengalon,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan tanggapan pemerintah terhadap berbagai pandangan umum fraksi. Di antaranya pembangunan Pelabuhan Kenyamukan.
“Sejauh ini tidak ada masalah terhadap pelaksanaan pembangunannya. Bahkan sudah ada yang diselesaikan untuk jalan pendekat melalui dana CSR (corporate social responsibility) PT KPC Rp 19 miliar,” bebernya.
Sedangkan melalui alokasi APBD, tahun ini dipastikannya sudah ratusan miliar dikucurkan untuk penyelesaian sisi darat yang dikelola Dinas Perbuhungan (Dishub).
“Prosesnya masih berjalan di lapangan,” ungkapnya.Ia berharap, semua pekerjaan terkait Pelabuhan Kenyamukan dapat diselesaikan secepatnya. Sehingga rencana pengoperasian tahun depan, yakni 2024, dapat direalisasikan sesuai jadwal.
“Pemerintah menyadari pentingnya pengoperasian Pelabuhan Kenyamukan. Karena akan berpengaruh terhadap banyak hal, terutama untuk sektor perekonomian Kutai Timur,” tutupnya. (adv/pa/Kutai Timur)